Kamis, 10 November 2011

A Child is Born

  Incredible Photos: A Child is Born

Swedesh photographer Lennart Nilsson spent 12 years of his life taking pictures of the foetus
developing in the womb. These incredible photographs were taken with conventional cameras
with macro lenses, an endoscope and scanning electron microscope. Nilsson used a
magnification of hund reds of thousands and worked right in the womb. His first photo of the
human foetus was taken in 1965.

Sperm in the fallopian tube


The egg cell


Will they have a date?


The fallopian tube


Two sperms are contacting with the egg cell


The winning sperm


Sperm


5-6 days.
The clump has developed into a blastocyst, containing many more cells,
and has entered the womb


8 days.
The human embryo is attached to a wall of the uterus


The brain starts to develop in the human embryo


24 days.
The one-month-old embryo has no skeleton yet.
There is only a heart that starts beating on the 18th day


4 weeks


4.5 weeks


5 weeks: Approximately 9 mm.
You can now distinguish the face with holes for eyes, nostrils and mouth


40 days.
Embryonic cells form the placenta.
This organ connects the embryo to the uterine wall allowing nutrient uptake,
waste elimination and gas exchange via the woman's blood supply


8 weeks.
The rapidly-growing embryo is well protected in the foetal sac


10 weeks.
The eyelids are semi-shut. They will close completely in a few days


16 weeks.
The foetus uses its hands to explore its own body and its surroundings


The skeleton consists mainly of flexible cartridge.
A network of blood vessels is visible through the thin skin


18 weeks: Approximately 14 cm.
The foetus can now perceive sounds from the outside world


19 weeks


20 weeks: Approximately 20 cm.
Woolly hair, known as lanugo, covers the entire head


24 weeks


26 weeks


6 months.


There are still 8-10 weeks ahead, so the little human is getting ready to leave the uterus. 
It turns upside down because it will be easier to get out this way.

Jumat, 22 Juli 2011

Keluhan Seorang Ibu

Keluhan Seorang Ibu, Ketika Mengantar Putrinya Menjadi Dokter

Oleh: Abdul Adzim | 04 July 2011 | kompasiana


Seorang Ibu berusia 50 tahunan, datang memasuki sebuah toko Korden. Lantas aku dekati, dan menyapanya:’’ Apa kabar bu,…! beliau menjawab dengan ramah dan renyah:’’ al-Hamdulillah, saya sehat. Lantas saya lanjutkan pertanyaan:’’ Kok Ibu sendirian? memangnya ngak ada yang ngantar. Lantas ibu itu menjawab singkat:’’ saya lebih suka sendirian, naik angkot. Memang ngak bisa naik sepeda? tanyaku.

Setelah pertanyaan terahir itu, tiba-tiba sang Ibu bercerita panjang tentang keluarga dan anak-anaknya. Ketika masih bekerja, di Surabaya, Ibu ini termasuk wanita perkasa, karena ingin sekali mengantarkan anak-anaknya menjadi berhasil. Pernah suatu ketika, karena terburu-buru, sang Ibu jatuh dari motornya. Sejak itulah, ibu ini tidak pernah naik motor, hingga memasuki usia 55-an.

Akupun mencoba banyak bertanya tentang anak-anaknya:”terus putra-putrinya dimana semua? Beliau menjawab:’’ al-Hamdulillah, semua sudah mentas (mandiri). Saya tinggal berdua dengan suami dirumah.
Selanjutnya, sang ibu cerita:’’ dulu, ketika anak saya memasuki kuliah kedokteran, biayanya sangat mahal, sehingga harus mengalahkan saudara-saudaranya. Karena wantu itu kuliahnya di Swasta, jadi biayanya cukup tinggi. Tetapi, saya kasihan sekali dengan anak saya ini. memangnya kenapa bu? tanyaku.

Ibu menjawab:’’ ketika selesai kuliah anak saya menikah. Setahun kemudian dikaruniai momongan, ketika balitanya memasuki usia 40 hari (selapan), saya ambil anaknya. Karena saya tidak tega, Mamanya menjadi dokter tetapi susah hidupnya, sehingga waktu untuk anaknya sangat terbatas. Sekitar 5 tahun menganggur, daftar menjadi PNS, tak kunjung di trima. Sementara, dia harus buka praktek sampai malam. Hasil praktek, tidak bisa mencukupi kebutuhan sebagai dokter yang hidup di Kota besar.

Lantas ibu itu tiba-tiba bilang:’’ ternyata, walaupaun sudah menjadi dokter, masih susah juga mencari pekerjaan, tidak seimbang dengan pengeluaranya’’. Mendengar kalimat ini, saya hanya mangut-mangut. Keluhan Ibu mengisaratkan, betapa besar dan berat menyekolahkan anaknya sampai menjadi dokter. Ketika menjadi dokter-pun, sang Ibu ikut momong anaknya hingga empat tahun lamanya, karena belum bisa mandiri sebagai dokter dikota besar yang sainganya semakin ketat. Ibu itu kemudian bilang:’’ saya menyekolahkan sampai rampung, dan juga ngopeni anaknya hingga usia lima tahun’’. Ketika anak memasuki usia lima tahun, sang Ibu mengambilnya, sehingga rumah kembali sepi.

Ketika memasuki usia 5 tahun, baru kemudian sang anak yang berprofesi sebagai dokter diterima di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. Sejak ditrima itulah, ahirnya sang dokter berani mengambil anaknya dari asuhan sang Ibunda, karena sekarang merasa mampu memberikan biaya sekolah, dan juga biaya hidup di kota besar. Sekarang, sang Ibu harus hidup berdua lagi dengan suaminya dalam usia senjanya. Tuntas sudah keluhan sang ibu mengantarkan anak menjadi seorang dokter, yang sekaligus menjadi seorang pengasuh cucunya hingga lima tahun.

Inilah yang disebut dengan Ibu perkasa. Tidak pernah pamrih. Semua harta benda, tenaganya dicurahkan untuk mengantarkan sang anak menjadi dokter. Ini juga yang sering dinyayikan oleh anak-anak Taman Kanak-Kanak, Kasih Ibu. Terima kasih ibu…!engkau lebih hebat, kuat, dan perkasa bisa mengatarkan anak-anakmu menjadi orang-orang yang bermanfaat untuk kepentingan umat. Jika anaknya, jarang menjengukmu, atau memeriksamu dikala sakit, jangan khawatir, tuhan akan selalu bersamamu, karena ke-ihlasanmu.


Sabtu, 16 Juli 2011

WARREN BUFFET

 
Rich but simple man ...

Gave $31 BILLION to charity !
Some valuable advice...
"I always knew I was going to be rich. I don't think I ever doubted it for a minute"
- Warren Buffett.













Jumat, 01 Juli 2011

SMART Tunnel KL

 
SMART Tunnel Kuala Lumpur
Mega Project (menurut National Geographic Channel) no. 1 di dunia yang merupakan gabungan antara "Highway" dan "Drainage System" untuk menanggulangi masalah "Lalulintas Jalan Raya" dan "Pencegahan Banjir" bandang di Kuala Lumpur. Project selesai dan difungsikan pada tahun 2007. 

Pengerjaan proyek di pimpin oleh Engineer Hungaria, ahli no.1 dalam pembuatan tunnel-tunnel di dunia, bekerja sama dengan engineers Malaysia dan dapat selesai lebih cepat dari perkiraan waktu penyelesaian proyek. Pengerjaan proyek jauh lebih sulit ketimbang pembuatan tunnel Inggris - Eropa, karena struktur geologi Kuala Lumpur dibawah tanah banyak mengandung gua-gua kapur yang mudah longsor saat pengerjaan. 

Sumber: http://www.smarttunnel.com.my/construction/project_smart.htm  


----------------------------------------------------------------------------

Link to Website
Link to Website





Special Report




What is SMART?

SMART is an acronym for Stormwater Management and Road Tunnel, a project under the Federal Government initiated to alleviate the flooding problem in the city centre of Kuala Lumpur. The project is implemented through a joint venture pact between MMC Berhad and Gamuda Berhad with the Department of Irrigation And Drainage Malaysia and the Malaysian Highway Authority as the executing government agencies.

Click here if you want to print out this document.






Project Alignment
Click on the image above to enlarge the image.
Minimum screen resolution: 800 x 600 pixel resolution | Internet Explorer 5+ | Flash Player 6 (Download Version)
Copyright © SMART. All Rights Reserved. Powered by threesixty technologies.